[A (pengetes)] maukah kamu menjual dombamu pada kami?
[penggembala] : tidak, tidak
[A] Mengapa?
[penggembala] itu bukan milikku untuk kujual…
[A] nggak apa-apa, jual saja kepada kami satu…
[penggembala] bagaimana aku menjual sesuatu yang bukan punyaku, wahai syaikh?
[A] Nggak apa-apa… Jual saja kpd kami satu… gak apa-apa, katakan saja pada pemiliknya kalau domba tersebut tersesat (hilang)
[penggembala] kukatakan padanya domba telah hilang? Bukankah itu haraam? Apakah ash-shibr memiliki alasan [untuk membenarkan] “kehilangan” (alasan dusta yg ku buat-buat?); karena nantinya manusia akan memasukkanmu kedalamnya
[A] apa itu ash-shibr?
[penggembala] kubur… Apakah nanti bermanfaat alasan “kehilangan” tersebut? Tidak ada yang namanya “kehilangan”…
[A] maksudmu… Nanti kelak (di hari hisab), sebagai pertanggung jawaban?
[penggembala] Demi Allaah… Itu akan menjadi hisab yang menyulitkan…
[A] Apa perasaanmu ketika mengiring domba? Apakah kamu mendapat kenyamanan padanya?
[penggembala] Ya
[A] maksudku… Ketika engkau menggembala, apakah engkau nyaman dan merasa senang?
[penggembala] aku nyaman dengannya Alhamdulillaah… Siapapun yang mendapatkan sesuatu (dari usahanya) di jalan yg halal; maka (sudah sepantasnya) itu nyaman, alhamdulillaah…
[A] Laa ilaaha illaLLaah (gumam pengetes)… Berikanlah kepada kami satu… Semoga Allaah mengampuni kedua orang tuamu…
[penggembala] Tidak… Hingga langit menyentuh bumi…
[A] maksudmu?
[penggembala] langit diatas sana, dengan bumi (yg kita pijak), apakah keduany berdekatan?
[A] tidak
[penggembala] Maka aku tidak akan memberikannya hingga langit itu menyentuh bumi… Sekiranya aku memberikannya padamu, maka langit itu harus menyentuh bumi… Artinya mustahil aku akan memberikannya padamu… Demi Allaah…
[A] Kami kasih kami 200 Riyal (Rp, 700rb)…
[penggembala] Demi Allaah sekiranya kamu memberikanku 200.000 Riyal (700 jt) aku tidak akan memberikannya; demi Allaah… Demi Rabbnya Ka’bah…
[A] ayolah, 200 riyal… Siapa yang melihat? Kami tidak akan memberitahukannya pada siapapun…
[penggembala] Tidak ada yang melihatku?
[A] iya, tidak ada yang melihatmu dan kami tidak akan memberitahu siapapun..
[penggembala] (telunjuknya diarahkan keatas langit)… Allaah, Allaah… Bukankah Dia melihatku?
[A] Benar, Dia Maha Melihat… Maha Suci Dia (dari kealpaan akan hal ini)
[penggembala] kalau begitu selesai… Maka siapakah yang kelak hendak meminta pertanggung jawaban padaku (tentang hal ini), kamu atau Rabbku?
[A] (Tertunduklah pengetes ini sambil memegang keningnya… nampaknya dengan disertai tangisan)
Semoga bermanfaat